REAKSI OKSIDASI SENYAWA HIDROKARBON
Reaksi oksidasi
senyawa hidrokarbon disebut juga reaksi pambakaran, yaitu reaksi antara senyawa
hidrokarbon dengan gas oksigen (O2) yang disertai dengan nyala api.
Reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan gas CO2, H2O
dan energi. Sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas CO, CO2,
H2O, ataupun jelaga (partikel karbon) serta energi. Reaksi ini dapat
terjadi pada alkana, alkena dan alkuna.
Contoh:
Pembakaran sempurna
CH4(g) + 2O2(g)→ CO2(g) + 2H2O
(g)
C4H10(g) + 13/2O2(g) → 4CO2(g) + 5H2O (g)
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) +10H2O(g)
Pembakaran tidak sempurna
C2H4(g) + 2O2(g) → 2CO(g) + 2H2O(g)
C21H44(g) + 13O2(g) → 10CO (g) + 10CO2(g) +22H2O (g) + C(s)
Reaksi
pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa
metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu
atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka
bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan
oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan
oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi),
sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
Jadi, reaksi Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen
oleh suatu zat. Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator.
Oksidator yang paling banyak digunakan adalah udara (O2), tetapi
dapat juga senyawa yang mudah melepaskan oksigen. Contoh senyawa oksidator
antara lain: kalium klorat (KC1O3), kalium permanganat (KMnO4),
hidrogen peroksida (H2O2), asam nitrat (HNO), dan asam
sulfat pekat (H2SO4). Adapun reaksi-reaksi oksidasi tersebut
adalah sebagai berikut.
·
Reaksi
oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier
Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan
reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K2Cr2O7,
KMnO4, dan O2.
Contoh:
1)
Oksidasi alkohol Primer
R−CH2−OH →
R−CHO
2)
Oksidasi alkohol sekunder
R−CH2O−R’ → R−CO−R’
3)
Oksidasi alkohol tersier
R−CH3OH−R’ → tidak bereaksi
·
Reaksi
oksidasi pada alkanal/aldehid
Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara
alkanal/aldehid dengan alkanon/keton.
Contoh:
R−CHO → R−COOH (Oksidasi
alkanal/aldehid)
·
Reaksi
oksidasi alkanon/keton
Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling dan
larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan alkanon dari isomer
fungsinya, yaitu alkanal/aldehid.
Contoh:
R−CO−R’ → R−COO−R’ (Oksidasi alkanon/keton)
·
Reaksi
oksidasi pada asam alkanoat
Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat
dan asam 1,2 etanadi